Baik
-
Deskripsi Program Studi
Perintisan Program Studi Antropologi Budaya berdasarkan Nomor SK Pendirian 889/IT8/HK/2015 tertanggal 2 April 2015. Selanjutnya Ijin Operasional No. 307/KPT/I/2016 tertanggal 31 Agustus 2016 telah melegalkan penyelenggaraan akademik Program Studi Antropologi Budaya di ISBI Bandung. Dibukanya Program Antropologi Budaya ini bukan hanya sebagai pelengkap dalam Fakultas Budaya dan Media, tetapi dengan harapan bahwa fenomena budaya seni yang hidup di masyarakat akan menjadi bahan kajian yang sangat menarik dan potensial bagi para mahasiswanya. Penggalian nilai-nilai budaya luhur bangsa Indonesia dapat diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat. Pemerintah pun dapat bersinergi dengan ISBI Bandung untuk dapat menyelesaikan berbagai permasalahan kebudayaan baik dalam lingkup global maupun nasional. Prodi Antropologi Budaya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan karakter bangsa melalui nilai-nilai luhur budaya seni Indonesia yang dikembangkan sebagai pusat studi/pusat kajian.
Fenomena kebudayaan yang terus berkembang di era globalisasi ini, menjadi bagian penting untuk direspon oleh perguruan tinggi sebagai bahan pemikiran dan kajian. Berbagai isu politik, sosial dan budaya sering muncul menjadi permasalahan yang cukup krusial. Perbedaan persepsi dan pemahaman dalam berbagai kepentingan sering kali mengakibatkan munculnya perilaku bias budaya yang dapat mengancam keutuhan bangsa.
Keberagaman budaya dengan berbagai variasi karakternya diperlukan satu sudut pandang yang tepat dalam menumbuhkan sikap toleransi, solidaritas, serta sikap saling menghargai pada ‘keberagaman’. Oleh karenanya diperlukan kajian terhadap keunikan dan keberagaman setiap suku bangsa, untuk membangun kehidupan bersama yang harmonis. Atas dasar ini, maka ISBI Bandung perlu segera membuka program studi yang membidangi persoalan keberagaman budaya, seni dan media.
Dibukanya Program Studi Antropologi Budaya di ISBI Bandung memiliki misi untuk ikut menyelesaikan berbagai permasalahan kebudayaan, baik dalam lingkup lokal (budaya Sunda) maupun nasional (budaya Nusantara). Keilmuan yang terkait pengetahuan tradisi (traditional knowledge), bahasa (language), upacara (rites), kearifan lokal (lokal wisdom); secara etik (traditional norms) terdiri atas: kebiasaan (custom), agama (religion), pendidikan (education); secara estetik (art expression) folklor, seni pertunjukan, festival (traditional festive). Harapan ini dapat dijawab dengan dibukanya Program Studi Antropologi Budaya dengan karakteristik dan kekhasan tersendiri yang tentu akan memiliki penekanan yang berbeda dengan program studi ilmu budaya yang tersedia pada perguruan tinggi lain.
Kehadiran Program Studi Antropologi Budaya di ISBI Bandung sangat menunjang dan dapat memperkokoh program studi lainnya karena ‘seni merupakan bagian dari kebudayaan’, yang mendasari estetika, etika, logika, dan nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian.